Rabu, 17 April 2013

Apa Penyebab Warna Keruh Di Es Batu?








Knowledge - Apa sih penyebab warna keruh di es batu? Kalian pasti pernah melihat atau membuat es batu. Bila diperhatikan, warna es batu tidaklah bening. Ada sedikit warna putih keruh di bagian tengahnya. Mengapa bisa demikian? Padahal air yang digunakan untuk membuat es batu kan bening?


Warna keruh ini disebabkan oleh gelembung udara. Ya, sebenarnya air pun mengikat udara dalam molekul-molekulnya. Saat membeku, molekul air yang semula bebas bergerak pun mulai semakin kaku. Akhirnya, molekul air tersebut memutuskan untuk melepas udara yang mereka ikat karena sudah tidak punya cukup ruang lagi.

Apa Fungsi Punuk Pada unta?

Knowledge - Apa fungsi punuk pada unta?. Terkadang kita heran melihat unta yang memiliki punuk tidak seperti hewan mamalia berkaki empat lainnya. Ya, unta merupakan satu-satunya hewan yang memiliki keunikan dengan punggung yang berpunuk. Punuk unta yang memiliki bobot mencapai 35 kilogram menjadi bagian tubuh yang penting. Mau tahu kenapa?


Saat unta lahir, punuknya hanya berupa kantong kulit kosong yang fleksibel namun seiring pertumbuhannya, terbentuk jaringan lemak khusus dalam punuknya sehingga punuk mulai terbentuk dan berisi. Lemak khusus ini dapat berubah menjadi air dengan bantuan oksigen hasil respirasi. Satu gram lemak di dalam punuk unta bisa menghasilkan satu gram air.


Dengan bantuan lemak dalam punuk inilah unta dapat bertahan hingga dua minggu tanpa makanan. Apalagi lokasi tempat tinggal mereka di padang pasir Afrika dan Timur Tengah dimana makanan menjadi sangat langka.


Selama ribuan tahun, punuk unta ini juga menjadi berguna bagi manusia yang memeliharanya. Mempermudah dalam pemeliharaan yang tidak butuh banyak makanan serta sangat kuat untuk transportasi mengangkut barang. Unta berpunuk dua atau Bactrian digunakan manusia sejak 2500 SM di sekitar Iran Utara, Timur Laut Afghanistan, dan Pakistan Utara. Sementara itu, unta berpunuk satu atau Dromedary digunakan antara 4000 sampai 200 SM di Arab.


Twitter: @Xyz_Robby


Selasa, 16 April 2013

Gas Rumah Kaca dan Panas yang Terjebak di Atmosfer Bumi





Knowledge - Belakangan ini kita akrab dengan istilah global warming. Fenomena meningkatnya suhu di permukaan bumi ini memang akhir-akhir ini menjadi perhatian dari beberapa kalangan. Salah satu penyumbang peningkatan suhu ini adalah efek rumah kaca yang kebanyakan disebabkan oleh gas rumah kaca. Apakah itu?


Efek rumah kaca adalah terperangkapnya panas dari radiasi matahari di dalam bumi. Sedangkan gas rumah kaca sendiri adalah gas yang menyebabkan panas itu terperangkap di dalam bumi. Panas dari matahari yang diterima oleh bumi kita seharusnya dipantulkan kembali ke angkasa. Tetapi, adanya gas rumah kaca akan menghalangi sebagian panas tersebut kembali ke angkasa dan membuatnya terperangkap di atmosfer bumi.





Sebenarnya, sebagian besar gas rumah kaca adalah gas yang memang secara alamiah ada di atmosfer kita. Namun, karena perubahan perilaku manusia akhir-akhir ini, kadar gas tersebut meningkat sehingga membuat panas yang terperangkap di atmosfer juga lebih banyak lagi. Untuk itulah kita perlu mengatur pola konsumsi kita dalam beberapa hal karena secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar gas rumah kaca di udara



Berikut ini adalah empat golongan gas rumah kaca yang ada di atmosfer kita:




1. Karbon dioksida



Karbon dioksida adalah gas rumah kaca alami yang paling banyak terdapat dalam atmosfer. Karbon dioksida meningkat seiring dengan bertambahnya pembakaran bahan bakar fosil, limbah, dan sebagainya. Penggunaan alat-alat listrik, transportasi, dan industri dinilai menjadi penyumbang terbesar meningkatnya karbon dioksida. Meski bisa diserap oleh tumbuhan melalui fotosintesis, karbondioksida di atmosfer masih cukup banyak.



2. Metana (CH4)



Gas metana adalah gas alami yang timbul akibat pembuatan bahan bakar fosil. Gas ini juga timbul dari limbah dan kotoran hewan ternak. Karena itulah gas ini banyak ditimbulkan oleh industri, pertanian, dan peternakan.



3. Dinitrogen oksida (N2O)



Gas alami ini juga ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Gas ini juga dapat ditimbulkan dari penggunaan nitrogen yang berlebihan dalam pertanian (untuk pupuk sintetis) dan industry.



4. Gas-gas fluorin (HFC, PFC, SF6)



Gas-gas ini merupakan gas-gas buatan manusia. Meskipun ada di atmosfer dalam jumlah yang kecil, gas-gas ini memiliki dampak yang cukup besar bagi efek rumah kaca. HFC (Hydroflourocarbon) digunakan sebagai pengganti gas CFC yang dinilai dapat merusak ozon. PFC (Perflourocarbon) dihasilkan akibat pembuatan barang alumunium dan semikonduktor. Sedangkan SF6­ (Sulfur heksaflorida) digunakan dalam berbagai peralatan transmisi tenaga listrik.





Racun Lebah Bisa Menjadi Obat HIV/AIDS ?


Benarkah racun lebah bisa melawan virus HIV?

Knowledge - Racun lebah bisa menjadi obat HIV/AIDS .Selama berabad-abad manusia sudah mendapatkan banyak sekali manfaat dari lebah. Madu yang mereka hasilkan menjadi bagian penting dalam dunia kesehatan dan kuliner. Khasiatnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh sudah bukan rahasia lagi. Nah, baru-baru ini ditemukan lagi salah satu manfaat dari si serangga penyengat ini. Tidak main-main, manfaat bisa atau racun yang dikandungnya bisa membunuh human immunodeficieny virus (HIV) yang menyebabkan penyakit AIDS. Wih!!

Diberitakan oleh huffingtonpost.com, para peneliti dari Washington University School of Medicine berhasil membuktikan kalau kandungan bisa/racun dari lebah, yang disebut melittin, mampu menghancurkan virus yang mematikan sistem kekebalan tubuh itu. Melittin ditempatkan bersama nano-partikel sel darah yang terinfeksi HIV. Setelah itu, terlihat kalau melittin lebah menyerang nano-partikel yang lebih kecil yang abnormal (nano-partikel yang lebih besar adalah sel yang normal). Virus pun hancur karena belum memiliki pelindung dari melittin.

Kesimpulannya, bisa/racun lebah yang telah diekstrak sedemikian rupa dapat menjadi penawar alternatif yang khusus menyerang sel abnormal tanpa mengganggu sel normal. Kebanyakan pengobatan AIDS saat ini masih mengorbankan sel yang normal juga. Sekarang, penelitian ini sedang dimatangkan dan semoga bisa segera disempurnakan dan disebarkan ke 34 juta penderita AIDS di dunia.

Kamis, 04 April 2013

Kenapa Orang Makan Cabai Pedas Membuat Badan Berkeringat, Mata dan Hidung Berair





Knowlege- Bagi pecinta makanan pedas, makanan yang mengandung banyak cabai sudah menjadi santapan sehari-hari. Tapi untuk sebagian orang, makan makanan yang pedas bisa menyebabkan mata dan hidung berair seperti orang menangis. Mengapa demikian?
Selain menambah citarasa makanan, cabai yang pedas dapat membuat tubuh sehat. Rasa pedas dan sensasi terbakar yang dihasilkan cabai disebabkan oleh konsentrasi tinggi dari bahan aktif yang disebut capsaicin. 

Capsaicin merupakan bahan kimia nabati yang berasal dari alam. Bahan ini digunakan oleh cabai untuk sistem pertahanan dirinya agar tidak dimakan oleh pemangsa seperti hewan. 

Capsaicin telah banyak dipelajari untuk efek mengurangi rasa sakit, manfaat baik untuk kardiovaskular, menurunkan berat badan dan membantu mencegah bisul. Selain itu, capsaicin ini juga yang membuat mata dan hidung orang yang memakannya berair. Mengapa? 

Dilansir dari WHFoods, hal ini karena capsaicin dapat merangsang sekresi lendir yang membantu mengatasi hidung tersumbat, sesak paru-paru dan juga tentunya membuat orang seolah-olah menangis karena matanya berair. 

Rasa pedas yang dapat merangsang sekresi lendir ini, menjadikan cabai baik untuk mencegah dan mengobati sinusitis, membantu mengurangi hidung tersumbat, flu dan sesak napas. 

Tak hanya itu, mata berair ketika makan makanan pedas bisa juga disebabkan karena terjadi iritasi pada mucous membrane (selaput lendir) yang ada di mata. 

Bila terjadi kontak dengan mucous membrane, seperti kulit atau mata, maka capsaicin akan menimbulkan rasa terbakar. Dan bila mempengaruhi mata, akan membuat orang menangis.
Demikian penjelasan saya tentang Cabai Pedas Membuat Badan Berkeringat, Mata dan Hidung Berair. Terimakasih ^_^

Twitter: @Xyz_Robby